Categories

Friday, 22 August 2014

Pertemuan yang luar biasa di BLK

Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. 

Hari rabu 06 Agustus 2014 kami semua berkumpul di BLK kudus dalam rangka mengikuti pelatihan. Sungguh ini bukan suatu pertemuan yang  biasa, melainkan untuk belajar mengenai “Web dan Internet”, mungkin hari ini sabtu 23 Agustus 2014 adalah pertemuan terakhir kali di BLK ini, karena setelah hari ini kita semua kembali ke tempat tinggal masing-masing. Tak terkecuali dengan perginya seorang teman-teman ke kota tempatnya menempuh pendidikan, atau perginya seorang teman, sahabat, sekaligus guru yang biasanya selalu mengayomi dalam pelatihan ini. Itulah yang kami rasakan. Berpisah.

Semoga pertemuan di pelatihan ini tetap terjaga serta menjadikan diri-diri kita seseorang yang semakin baik, dan senantiasa memantaskan diri menggapai Ridho-Nya. Salam juga untuk bapak Agus Subhan Akhbar yang telah mendidik kita dari awal pertemuan hingga akhir ini dengan penuh kesabaran dsb. semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah : ).Aaminn

Ain Terjun Montel di Dawe Kudus


Objek wisata alam yang ditawarkan lereng Gunung Muria, yakni air terjun Monthel. Air terjun setinggi 25 meter tersebut masih satu kawasan dengan objek wisata alam Colo dan Makam Sunan Muria.

Bagi pengunjung Makam Sunan Muria atau objek wisata Colo, dapat mencapai air terjun ini dalam 30 menit dengan berjalan kaki. Terdapat jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer bagi anda yang ingin berjalan kaki mencapai air terjun ini, dengan melintasi perkebunan kopi di lereng Gunung Muria.

Sementara bagi yang tidak kuat berjalan kaki, dapat memanfaatkan jasa ojek yang siap mengantar lebih cepat melalui jalan yang lebih bagus. Anda dapat menikmati kesegaran air dingin serta pemandangan indah di sekitar air terjun ini. Selain itu, pengunjung juga dapat mandi atau bermain di segarnya air pegunungan Muria, diiringi suara burung dan berbagai binatang hutan lainnya

Museum Kretek Kabupaten kudus


Museum Kretek berada di desa getas pejaten kecamatan jati kabupaten kudus didirikan bertujuan untuk menunjukan bahwa kretek berkembang sangat pesat di Tanah Jawa khususnya di kota Kudus. Museum ini memperkenalkan sejarah kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia.

Tersimpan di dalamnya 1.195 koleksi mengenai sejarah kretek di wilayah ini, antara lain dokumentasi kiprah Nitisemito yang mendirikan Pabrik Rokok Bal Tiga, terdapat pula bahan dan peralatan tradisional rokok kretek, foto-foto para pendiri pabrik kretek dan hasil produksinya, benda-benda promosi rokok di masa lalu hingga sekarang, termasuk diorama proses pembuatan rokok kretek. Selain menyimpan aneka koleksi tersebut, Museum ini juga memiliki aneka gerai rekreasi bagi berbagai kalangan. Museum ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Kudus.

Museum ini didirikan atas prakarsa dan diresmikan oleh Soepardjo Roestam, Gubernur Jawa Tengah, pada 3 Oktober 1986. Gagasan ini bermula sewaktu Beliau berkunjung ke Kudus dan menyaksikan potensi kontribusi usaha rokok kretek dalam menggerakkan perekonomian daerah. Museum Kretek didirikan di atas lahan seluas 2,5 ha, dengan pembiayaan dari Persatuan Pengusaha Rokok Kudus.


Puncak Argopiloso Kabupaten kudus



Puncak Argo Piloso adalah Salah satu puncak yang cukup menantang buat para pendaki dikarnakan pada Jalur pendakiannya yang masih alami memberikan nilai tersendiri bagi kita yang ingin mencoba melakukan pendakian ke puncak argo piloso. Jalur yang paling mudah adalah dari Air Terjun Montel, kita naek terus menuju Air Tiga Rasa. Daerah ini di namakan Rejenu. Disini kita dapat melakukan persiapan yang terakhir sebelum kita melakukan pendakian.

Puncak Songolikur Kabupaten Kudus


Puncak Songolikur adalah puncak tertinggi yang ada di kota kudus tepatnya di Gunung Muria Jawa Tengah dengan Ketinggian  1602  meter dpl di atas permukaan laut. Puncak ini termasuk dalam wilayah administratif desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Selain menjadi puncak yang menarik perhatian setiap Pecinta Alam untuk mendakinya, juga menjadi tempat tujuan bagi para pencari berkah dan pelaku spiritual.

Bumi Perkemahan Kajar Dawe Kudus


Bumi Perkemahan Kajar adalah merupakan salah satu tempata wisata alam yang ada di kota kudus. nama Kajar diambil dari nama desa tempat wisata tersebut berada. Terletak di salah satu lereng gunung muria, Kajar mempunyai panorama yang sejuk dan rindang yang mana mempunyai pemandangan alam hutan yang indah dengan ditumbuhi pohon pinus yang lebat dan teduh menambah kenyamanan dan keindahan.

Hutan Wisata Sreni Kabupaten Jepara

Hutan Sreni  berada di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, berjarak 35 Km dari pusat kota. Sreni merupakan kawasan hutan lindung yang dipenuhi dengan jenis tanaman pinus dan berada di kaki Gunung Muria. Sehingga berhawa sejuk dan cukup nyaman untuk tempat rekreasi.

Selain itu di hutan serni ini udaranya sejuk dan pemandangan hutan alam yang masih asri, hutan Sreni  cocok untuk wisatawan yang kesehariannya disibukkan dengan rutinitas perkotaan.


Hutan Wisata Sreni di kelola oleh Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) Kabupaten Jepara, diatas lahan seluas 110 hektare (ha). Dan telah menjadi objek wisata resmi Kabupaten Jepara.

Thursday, 21 August 2014

Perkenalan diri

MUHAMMAD RIDLWAN


Riwayat Pendidikan
MI
MI NU AL-HUDA 02 PADURENAN
MTS
MTS NU TBS KUDUS
MA
MA NU TBSKUDUS
UNIVERSITAS
STAIN KUDUS


Monday, 18 August 2014

Sekilas Adventure.....!!!

Berpetualang merupakan hal yang baru dan mengingatkan kita bahwa perjalanan, baru saja dimulai. bisa dikatakan sesuatu pengalaman yang menarik, suatu perbuatan yang berani dan beresiko, perjalanan yang menantang, sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang berbahaya, sesuatu yang hebat, sesuatu yang mengejutkan dan diluar perkiraan, perubahan dalam kehidupan atau suatu hal baru yang tidak terjadi setiap hari.

Berpetualang tidak bisa kita wujudkan dengan sesuatu yang bisa dilihat. Karena berpetualang bukan sekedar untuk mencapai suatu tujuan akhir misalnya sampai di atas puncak gunung, ujung goa atau berhasil menaklukan tebing, dll. Tapi lebih ke sesuatu yang bisa kita rasakan ketika melakukan petualangan itu, bahkan sebelum mencapai tujuan akhir. Suatu perasaan luarbiasa yang tak tergambarkan, yang hanya dapat kita rasakan.Jadi petualangan sesingkat apapun atau semudah apapun tidak akan pernah tidak berarti.

Berbagai macam petualangan baik itu naik gunung, panjat tebing, susur gua ataupun pantai dll. Pastinya mengandung resiko dan bahaya tertentu yang harus kita tau sebelum melakukannya. Jadi seringan atau seberat apapun resiko yang kita hadapi, kita harus mempersiapkannya dengan matang baik fisik, mental serta perlengkapan dan peralatan yang akan dibutuhkan untuk melakukan petualangan. Hal ini harus selalu kita ingat dan diperhatikan secara khusus karena petualangan bukanlah mengambil resiko tapi justru lebih merupakan persiapan untuk mengurangi bahaya dan resiko yang akan kita hadapi. Selain persiapan pribadi, dalam berpetualang juga tentunya memerlukan adanya kerjasama tim, karena bagaimanapun kita akan selalu saling membutuhkan. Satu hal yang penting lagi dalam melakukan suatu petualangan, yaitu jangan pernah melakukan suatu kelalaian atau kecerobohan dan kebodohan karena kedua hal itu akan sangat berbahaya, misalnya kelupaan mematikan api, dll.

*Puncak Argo Piloso, 17 Agustus 2014

Friday, 15 August 2014

Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus



Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus
Madrasah Salafiyyah Berorientasi Global

Awalnya, lembaga pendidikan yang kini menginjak usia 81 tahun ini hanyalah madrasah diniyah. Kini, lembaga pendidikan ini terus berkembang dan memiliki 9 unit pendidikan dengan peserta didik tidak kurang dari 3500 siswa.

LOKASINYA strategis, hanya 600 meter sebelah utara Masjidil Aqsha (Menara Kudus). Tepatnya di desa Kajeksan, Kecamatan Kota Kudus. Madrasah ini didirikan oleh KH Ahmad Hadziq dan KH Abdul Muhith, dua ulama terkemuka di Kudus, pada tanggal 7 Jumadil Akhir 1347 H bertepatan dengan 21 Nopember 1928 M dengan nama Tasywiquth Thullab.

Pada awalnya, madrasah ini hanya memberikan kajian dari kitabkitab kuning sehingga disebut Madrasah Diniyyah. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan pendidikan umum, maka pada tahun 1935 seorang tokoh muda Kudus, KH Abdul Jalil (ahli falak Nasional) sepulang dari perguruan tinggi di Saudi Arabia berinisiatif menambahkan sedikit pengetahuan umum. Tak hanya itu, ia juga memberikan tambahan nama School di belakangnya menjadi Tasywiquth Thullab School, dengan singkatan TBS. Ini merupakan strategi Kiai Jalil agar tidak dicurigai pemerintah kolonial. Sejak itu, TBS mulai menggeliat dan menunjukkan perkembangan.

Selain madrasah ibtidaiyah yang sudah ada sejak awal mula didirikan, barulah pada tahun 1950 dibuka MTs. ”Sedangkan Madrasah Aliyah TBS baru berdiri tahun 1972,” kata KH Mustofa Imron, S.HI, Kepala MA TBS. Ketiga unit pendidikan di atas dikhususkan untuk putra dan masuk pagi hari.

Karena banyak permintaan dari masyarakat untuk membuka pendidikan bagi kaum hawa, maka pada tahun 1988 dibukalah Madrasah Diniyyah Putri (MADIPU) yang masuk siang hari. Dilanjutkan dengan dibukanya Taman Pendidikan AlQur’an (TPQ) TBS tahun 1990 dan Madrasah Ilmuilmu AlQur’an (MIQ) TBS tahun 1992 yang masuk sore hari.

Namun, menurut KH Choiruzyad TA, kepala pengurus Madrasah TBS, pada 1982 nama belakang School diganti dengan Salafiyyah oleh KH Turaichan Adjhuri, selaku dewan penasehat dan tokoh perintis Madrasah TBS Kudus. Hingga kini nama tersebut menjadi ciri khas TBS, bahkan seolah membawa barakah tersendiri, sebab setelah ditambahkan Salafiyyah, TBS terus bertambah maju. Sebagai penghormatan, hingga kini nama KH Turaichan Adjhuri diabadikan sebagai nama jalan madrasah ini berada.

Pada tahun 1992 karena kepentingan akreditasi, Madrasah TBS bernaung di bawah Yayasan Arwaniyyah Kudus, yang juga menaungi Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus. Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses akreditasi dan mempunyai visi dan misi yang sama. Selain itu, Yayasan Arwaniyah juga berada di bawah kendali salah seorang sesepuh Madrasah TBS Kudus, yaitu KH Muhammad Arwani Amin.

Pendidikan Sesuai Kebutuhan

Yang menjadi ciri khas sekaligus tantangan, bagi mereka yang tidak bisa lulus test masuk ke MTs dan MA, maka agar tidak mengulang di MI atau MTs terlalu lama, Madrasah Persiapan Tsanawiyyah (MPTs) didirikan pada tahun 1991. Disusul Madrasah Persiapan Aliyah (MPA) tahun 1998. Masingmasing sekolah persiapan ini berdurasi 2 tahun.

Perkembangan selanjutnya ditandai dengan berdirinya Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) pada 1994, yang siswanya diasramakan. “Namun, sesuai instruksi Dirjen Pendidikan Pusat, MAK ini akhirnya menjadi MAPK (Madrasah Aliyah Program Kejuruan),” Kata KH Ulil Albab Arwani, pimpinan pondok MAPK. Sedangkan MA TBS sendiri masih menyediakan 3 program (jurusan) yaitu IPA, IPS dan Bahasa.

Untuk menyeimbangkan antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Madrasah TBS juga dilengkapi dengan laboratorium biologi, fisika, kimia, komputer dan multimedia, serta perpustakaan guna menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih baik.

Agamis dan Unggul dalam IPTEK

Sesuai dengan visi misi Madrasah TBS Kudus yaitu “Mencetak kader yang tangguh dalam Iman dan Taqwa, unggul dalam IPTEK beraqidah Ahlussunnah Waljama’ah”, jajaran pengurus Madrasah TBS Kudus menerapkan sistem pembelajaran yang ketat, efektif dan efisien dengan tanpa menghilangkan jati diri salafiyyahnya. Sikap tawadlu’ dan ahlaqul karimah kepada para Masyayikh dan Ustadz selalu ditanamkan kepada siswa baik dalam lingkungan Madrasah maupun di luar Madrasah.

Kiai Musthofa juga menambahkan bahwa MA TBS sendiri mempunyai 48 jam mata pelajaran, untuk Kurikulum Negeri (KTSP) hanya 32 mata pelajaran yang diharuskan dimasukkan, itu sudah termasuk pelajaran agama dari Depag, jadi masih sisa 16 jam pelajaran yang diisi dengan kurikulum lokal berupa kajian kitab kuning (salaf) dalam berbagai disiplin ilmu, seperti nahwu, sharaf, ushul fiqih, balaghah, akhlaq, tafsir, mantiq, falak, tashawuf, faraid, fiqih dan sebagainya. ”Dengan begitu, di samping siswa mendapatkan materi pelajaran sebagaimana di sekolah umum juga menerima materi keagamaan sebagaimana yang diajarkan di pondok pesantren,” terang Kiai Musthofa.

“Bisa dikatakan Madrasah TBS Kudus menggunakan kurikulum plus yaitu satu sisi menggunakan kurikulum salaf dengan kemasan kitabkitab kuning, satu sisi menggunakan kurikulum Negara, baik Diknas maupun Depag,” sahut Ustadz Syafi’i Noor, kepala TU MA TBS.

Guna membekali siswa dengan ketrampilan IPTEK, aktivasi laboratorium selalu ditekankan oleh pihak Madrasah terhadap siswa. ”Hampir tiap hari ruangan laboratorium selalu terpakai dengan penyediaan bahan praktek dari madrasah, di samping ditunjang oleh pengajar yang berkompeten di bidangnya masingmasing, bahkan ada pula dari staf pengajar kami yang menjadi dosen di sebuah universitas swasta terkemuka di Kudus,” imbuh Kiai Mustofa yang juga wakil ketua LP Ma’arif NU Cabang Kudus. Dengan demikian siswa Madrasah TBS Kudus selain cakap dalam ilmu agama juga mumpuni dalam bidang IPTEK.

Selain materi formal, siswa Madrasah TBS Kudus juga disibukkan dengan berbagai kegiatan, utamanya kegiatan ini ditangani oleh IPNU Komisariat TBS. IPNU Komisariat TBS ini seringkali mengadakan kegiatan sosial yang menunjang dan mendukung aktivitas para siswa, seperti bakti sosial, latihan dasar kepemimpinan, diklat jurnalistik, dlsb. ”Sebab, bagi kami, ilmu yang didapat juga harus ditunjang segala aktivitas lainnya,” tutur Kiai Musthofa. Bahkan, sebagai wadah pembelajaran dan mengasah kreatifitas jurnalistik, Madrasah TBS juga menerbitkan buletin bulanan dan Majalah AthThullab. Perkembangan terakhir Madrasah TBS bekerjasama dengan pihak Depag untuk memberikan beasiswa terhadap siswa yang berprestasi untuk kuliah di Universitas Umum dan Keagamaan Negeri seperti UNAIR, UGM, UNDIP, UIN, IAIN dan lain-lain.

Selain itu, Madrasah TBS Kudus juga memberikan beasiswa pada siswa yang berprestasi untuk meneruskan studi ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah, diantaranya ke Universitas AlAzhar Mesir, Syiria, Turki, Arab Saudi, Sudan dan Libya.

“Alhamdulillah, anakanak kita mampu dan tercover untuk meraih beasiswa tersebut untuk melanjutkan kuliah di universitas umum yang notabene didominasi anakanak dari sekolah umum. Selain itu, alumni kami juga banyak yang melanjutkan studi ke luar negeri,” terang ayah lima orang putra ini.

Selain itu, tidak sedikit alumni Madrasah TBS yang telah berhasil menjadi tokoh masyarakat dan di berbagai bidang, khususnya pendidikan. Diantaranya adalah Prof Dr KH Chatibul Umam, rektor PTIQ Jakarta dan salah satu Rais Syuriah PBNU; Prof Dr Ahmad Rofiq, MA guru besar IAIN Walisongo Semarang, sekretaris MUI Jateng dan rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang; H Sirril Wafa, MA, dosen Universitas Islam Jakarta; Dr H Muhayya, MA, dosen pasca sarjana IAIN Walisongo Semarang; dan Prof Dr Maghfur Utsman, guru besar dan mantan rektor perguruan tinggi di Brunei Darussalam. (Syahid/dino)

*) Dimuat di Majalah AULA Edisi Maret 2009


Thursday, 14 August 2014

Macam - Macam Surga


Adapun macam2 surga 8 itu, ialah: 
1. Darul jalal, terbuat dari mutiara putih.
2. Darus salam, terbuat dari yakut / permata merah.
3. Jannatul ma'wa, terbuat dari zabarjud / permata hijau. 
4. Jannatul khuld, terbuat dari marjan / mutiara kuning.
5. Jannatun na'im, terbuat dari perak putih.
6. Darul qoror, terbuat dari emas merah.
7. Jannatul firdaus, terbuat dari batu bata perak, batu bata emas, batu bata yakut, batu bata zabarjud, perekat / luluhannya minyak kasturi / misik.
8. Jannatu 'adn, terbuat dari mutiara putih, ialah surga paling unggul / teristimewa melebihi semua surga yang ada, pintunya 2 buah, terbuat dari emas, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Bangunannya batu bata emas dan perak, debu pasirnya minyak ambar, dan debu perekatnya misik. Di sorga 'adnlah sumber bengawan2 yang mengalir ke sorga, kerikil2 bengawan terbuat dari mutiara, dan airnya sejul melebihi es, manis melebihi madu. Dan di sorga 'adn pula terdapat telaga kautsar, yakni telaga Nabi Muhammad saw. Dan di dalamnya pula terdapat bengawan kafur, bengawan tasnim, salsabil, rahiqul makhtum, bengawan air tawar, air susu, dan bengawan madu.

Orang yang Pertama


1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
2..Orang yang pertama minum air zamzam : Nabi Ismail AS.
3. Orang yang pertama berkhatan : Nabi Ibrahim AS.
4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari qiamat : Nabi Ibrahim AS.
5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari qiamat : Nabi Adam AS.
6. Orang yang pertama mengerjakan saie antara Safa dan Marwah : Sayyidatina Hajar (Ibu Nabi Ismail AS)
7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari qiamat : Nabi Muhammad SAW
8. Orang yang pertama menjadi khalifah Islam : Abu Bakar AsSiddiq RA
9. Orang yang pertama menggunakan tarikh hijrah: Umar bin Al-Khattab RA
10. Orang yang pertama meletakkah jawatan khalifah dalam Islam: Al-Hasan bin Ali RA
11. Orang yang pertama menyusukan Nabi SAW: Thuwaibah RA
12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Al-Harith bin Abi Halah RA
13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita: Sumayyah binti Khabbat RA
14. Orang yang pertama menulis hadis di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al- Ash RA
15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas RA
16. Orang yang pertama menjadi muazzin dan melaungkan azan: Bilal bin Rabah RA
17. Orang yang pertama bersembahyang dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib RA
18. Orang yang pertama membuat minbar masjid Nabi SAW: Tamim Ad-dary RA
19. Orang yang pertama menghunuskan pedang dalam perjuangan fisabilillah : Az-Zubair bin Al-Awwam RA
20. Orang yang pertama menulis sirah Nabi SAW: Ibban bin Othman bin Affan RA
21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah binti Khuwailid RA
22. Orang yang pertama mengasaskan usul fiqh : Imam Syafei RH
23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam: Ali bin Abi Tholib RA
24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawayah bin Abi Sufyan RA
25. Orang yang pertama membuat perpustakaan awam : Harun Ar-Rasyid RH
26.Orang yang pertama mengadakan baitul mal : Umar Al-Khattab RA
27. Orang yang pertama menghafal Al-Quran selepas Rasulullah SAW: Ali bn Abi Tholib RA
28. Orang yang pertama membina menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja’far Al- Mansur RH
29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus’ab bin Umair RA
30. Orang yang pertama masuk Syurga : Nabi Muhamamad SAW

Friday, 8 August 2014

Pelatihan Web dan Internet Gelombang 3 Tahun 2014

Daftar Blog Sahabat Seangkatan Pelatihan Web dan Internet

Berikut ini adalah daftar peserta pelatihan BLK gelombamg 3 Tahun 2014

1. Abdul Yusuf Maulana - entoentoento.blogspot.com
2. Ahmad Alil Muttaqin - wateses.blogspot.com
3. Aniyatul Harisa - aniyaqudsy.blogspot.com
4. Atmim Nuroya
5. Eko Satriyo Nugriho - thinkallaboutanimal.blogspot.com
6. Hibah Naqiya - hibhib93.blogspot.com
7. Joko Utomo - baksodora.blogspot.com
8. Mochammad Milchan - belajarsantri2.blogspot.com
9. Muh. Nuril Huda -
10. Muhammadf Izzul Ma'ali - loram1.blogspot.com
11. Muhammad Ridlwan - kakaridlwan.blogspot.com
12. Pangestu Pinaringan Putri - pangestu-pp.blogspot.com
13. Puji Andriyanto - mahkotacell05.blogspot.com
14. Retno Anggrayni - reresanjaya.blogspot.com
15. Renata Febriyani - febriyantirinata.blogspot.com
16. Syahril Fauzi Maulana - syahrilfauzi990.blogspot.com
17. Tri Desy Maharsono - maharsono.blogspot.com
18. Ulin Nuha -
19. Yogi Stephan - nasitahu.blogspot.com
20. Yuliawati - nikitohary70.blogspot.com

Momentum Puncak 29





Muhammad Ridlwan Adventure 07 Agustus 2014

Acara refreshing pendakian ke puncak 29 dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2014, peserta hanya 2 orang, 

Pendakian di mulai dari Desa Rahtawu, Kudus, yang merupakan desa terakhir di kaki gunung Muria daerah Puncak 29. Pada sekitar pukul 15.00 WIB perjalanan pendakian dimulai, di bawah awan yang begitu cerah kami melankah keatas. Sampainya di Bunton sekitar pukul 16.00 WIB, dikarenakan ditengah perjalanan kita berhenti sejenak untuk beristirahat yang menyebabkan molornya waktu.

Di bunton, terdapat sebuah tempat berteduh yang kita jadikan tempat istirahat sejenak. Akhirnya kita sepakat melanjutkan pendakian pada sore itu.

Pukul 16.15 WIB, kita melakukan persiapan untuk melanjutkan pendakian menuju puncak. Jam 16.30 WIB kita melakukan perjalanan. medan pertama yang dilalui tidak begitu menanjak, tetapi kita harus hati2 dan waspada, karena lebar jalan hanya sekitar 1 meter, sebelah kanan tebing, dan kiri kita jurang yang dalam. Setelah itu kita akan menemui sebuah per 3 jalan. jalur lurus menuju puncak 29, jalur kanan menuju desa Tempur, Jepara.

Setelah melewati jalur itu, kita selanjutnya menemui jalur yang cukup menanjak, tapi tidak begitu lama kita menemui beberapa tempat seperti gubuk, yang biasanya dijadikan tempat petilasan. setelah melewati petilasan, tinggal trek terakhir menuju puncak, yang merupakan medan berat, menanjak curam, dengan beberapa bebatuan, kiri kanan kita jurang yang sangat curam. di trek itu kita bisa melihat di sebelah kiri pemandangan puncak Abiyoso, dan disebelah kanan pemandangan jalur Tempur-Puncak.

Sampai dipuncak pukul 17.20 WIB, kita disambut dengan adanya pintu yang berbentuk gapura, kita bisa melihat dikejauhan terdapat beberapa puncak yang masih samar, seperti puncak G.Lawu, G.Ungaran, G.Merbabu, dan lain lain. Apabila kabut tidak naik, kita juga bisa melihat pemandangan kota Jepara sampai laut.

Pukul 18.00 WIB terdapat angin yang begitu besar, jadi kami pun sepakat untuk bermalam di puncak 29 mengingat medan yang luar biasa dengan angin yang besar.

Sekitar pukul 07.00 WIB kita turun, sampai Desa Rahtawu pukul 10.00 WIB an. Dengan selamat, capek dan penuh kenangan.

Semoga catatan perjalanan ini bermanfaat bagi kita yang akan/ingin mendaki puncak 29, ataupun mengingat kembali kenangan bagi yang telah menaklukan puncak 29.